KEAJAIBAN SHALAWAT NABI DAPAT MEMBELA
SAAT DALAM KESULITAN
Dalam kitab Irsyadul ’Ibad
diceritakan bahwa As-Syibli pernah bermimpi bertemu dengan tetangganya yang
sudah meninggal dunia, ia bercerita kepada As-Syibli.
“Aku pernah mengalami
beberapa persoalan besar yang menakutkan, yaitu bumi disekitarku terasa
tergoncang saat dua malaikat (Munkar & Nakir) datang untuk menanyaiku. Aku berkata
“mengapa kekacauan ini datang? Apakah aku tidak mati dalam keadaan memegang agama
islam?” akhirnya aku dipanggil oleh kedua malaikat itu seraya berkata, “Semua ini terjadi karenamu, lantaran kamu
mengabaikan kepada kemunkaran yang dilakukan oleh orang-orang disekitarmu yang
sibuk dengan keduniaan”.
Kedua malaikat itu
mendekat dan menanyaiku, tiba-tiba ada seorang lelaki yang berwajah tampan,
tubuhnya menebarkan aroma yang sangat harum, kemudian lelaki itu menunjukkan
beberapa jawaban dari berbagai macam pertanyaan dari kedua malaikat tersebut. Akhirnya
akupun bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh kedua malaikat itu
dengan gamblang.
Lalu aku bertanya ”Siapa
kamu?” Dia menjawab “Aku adalah orang yang diciptakan oleh Allah ﷻ lantaran kamu sering membaca shalawat nabi, dan aku diperintahkan
agar membelamu disaat kamu dalam kesusahan dan kesulitan”.”.
Dari kisah diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa shalawat yang dibaca itu dapat melindungi si pembacanya dimanapun ia berada, bahkan sampai di akhiratpun bacaan shalawat itu akan tetap membantu dan memberikan perlindungan kepada orang yang gemar membacanya.
DENGAN
SHALAWAT DAPAT MERUBAH WAJAH SI MAYAT MENJADI BERCAHAYA
Pada
masa sahabat Sufyan Ats-Tsauri RA, ada seseorang yang meninggal dunia dengan
wajah seekor keledai, namun tidak berapa lama para tetangga yang datang melayat
merasa aneh, sebab orang yang meninggal dunia tersebut tiba-tiba
wajahnya
bercahaya seperti bulan purnama. Padahal semasa hidupnya mayat tersebut suka memakan
harta riba. Setelah diselidiki, salah satu penyebabnya adalah, semasa hidupnya
ia tekun membaca shalawat atas Nabi Muhammad ﷺ.
Mengenai
kisah tersebut diceritakan oleh Sufyan Ats-Tsauri RA, ia berkata:
Ketika aku pergi haji di tanah suci Makkah, aku melihat
seseorang yang selalu membaca shalawat kepada nabi Muhammad ﷺ dimanapun
ia berada selama di tanah suci haram Makkah, baik pada saat thawaf, di padang
Arafah, maupun ketika di Mina. Maka akupun menegurnya : “hai tuan, setiap tempat
ada doanya sendiri-sendiri, tapi kenapa engkau sibuk bershalawat terus menerus,
baik di dalam shalawat maupun diluar shalat.”
Lelaki
itu menjawab “mengenai kisahku tentang kesukaanku membaca shalawat itu ada
kisahnya”. Lantas aku berkata “ Ceritakanlah kisahmu itu!” kemudian ia pun
bercerita.
“Suatu
saat aku pergi ke Khurasan untuk mengunjungi Ka’bah bersama ayahku, ketika baru
sampai di Kufah, ayahku jatuh sakit dan meninggal dunia. Seketika itu wajah
ayahku berubah menjadi seekor keledai. Melihat kenyataan itu, hatiku sangat
sedih dan malu sekali dalam hati aku bergumam, “Alangkah malunya jika hal ini
diketahui banyak orang, dimana wajah jenazah ayahku berubah menjadi keledai”.
Di saat aku dirundung kesedihan
dan kebingungan itu, tiba-tiba aku terserang rasa ngantuk yang amat berat
sehingga akupun tertidur. Dalam tidurku aku bermimpi, seolah-olah aku didatangi
seorang laki-laki dengan wajah penuh cahaya. Ia memakai tutup kepala dan
kemudian memperlihatkan wajahnya seraya berkata “kenapa engkau bersedih hati
duhai sahabat?” Aku menjawab “Bagaimana aku tidak bersedih menghadapi cobaan
seperti ini?
Lantas laki-laki itu berjalan
menuju jenazah ayahku. Ia mengusap wajah ayahku. Akupun segera membuka wajah
ayahku, betapa kagetnya aku saat itu, melihat wajah ayahku berubah cahaya
bagaikan bulan purnama. Kepada laki-;aki tersebut aku bertanya, “siapakah anda?”
Ia menjawab “Aku adalah Nabi
Al-Musthafa ﷺ”. Aku pegangi ujung bajunya, kemudian aku bertanya “Demi
kebenaran Allahﷻ ceritkanlah kisah ayahku ini kepadaku.”
Beliau bersabda “Pada mulanya
ayahmu ini adalah orang yang suka makan riba, maka ketika ia mati wajahnya
berubah seperti keledai, bak di dunia maupun di akhirat. Allah ﷻ telah
menjadikan wajah ayahmu seperti keledai saat di dunia. Tapi, semasa hidup
ayahmu selalu membaca shalawat atasku setiap malam sebelum tidur sebanyak 100
kali. ketika keadaan aib ayahmu sudah diperlihatkan, maka datanglah malaikat
yang menyampaikan kabar berita itu kepadaku, maka akupun memohon kepada Allah ﷻ, dan Allah ﷻ pun mengizinkan aku memberinya syafaat
kepadanya”.